Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Ter-Integarsi Kompetensi Moderasi Beragama (KKN-IKMB) IAIN Kudus kelompok 097 Desa Cokrowati melakukan kunjungan UMKM.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Ter-Integarsi Kompetensi Moderasi Beragama (KKN-IKMB) IAIN Kudus kelompok 097 Desa Cokrowati melakukan kunjungan UMKM ayam petelur milik bapak Sundoyo warga Dukuh Suruhan Desa Cokrowati Kecamatan Todanan, Senin (18/09/2023).
Berawal dari kuli proyek yang memutuskan untuk beralih profesi sebagai pengusaha ayam petelur pada tahun 2019. Sebelum memiliki usaha ayam petelur, bapak sundoyo mengawali usahanya dengan beternak ayam kampung dengan indukan ayam kampung 60 ekor.
Namun dirasa perputaran keuangan antara modal dan penghasilan tidak sesuai, hingga akhirnya memustuskan untuk beralih usaha ayam petelur yang lebih menguntungkan.
"Sebelumnya saya berternak ayam kampung, namun merawatnya dari mulai telur sampai dewasa itu cukup lama, serta harga jualnya tidak terlalu tinggi," ujarnya.
Memiliki dua kandang ayam petelur yang berisi sekitar 1.200 ekor ayam petelur, omset bapak Sundoyo perbulan bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah tergantung dari harga telur di pasaran.
Dari fajtor pakanpun juga mempengaruhi hasil produksi telur ayam. Karena jika nutrisi pada ayam tidak tercukupi maka kualitas dan jumlah produksi telur pun tidak maksimal.
"Kebersihan kandang ayam harus selalu dijaga, serta pakan dan minum ayam juga tidak boleh sembarangan, karena sangat mempengaruhi hasil produksi telur nantinya," ujarnya.
Sempat mengalami kebangkrutan karena omset penjualan telur menurun drastis saat Covid melanda.
Sempat mengalami kebangkrutan karena omset penjualan telur menurun drastis saat Covid melanda. Namun bapak Sundoyo tidak menyerah dan terus mempertahankan usaha peternakan ayam petelur miliknya, walaupun harus mengorbankan sisa uang tabungannya.
"Hampir setiap hari saya rugi 200 ribu perhari dari hasil penjualan telur, belum lagi modal untuk pakan serta perawatan ayam agar tidak terkena wabah penyakit," ujarnya.
Menurut bapak Sundoyo kendala terbesar dalam menjalani bisnis ayam petelur adalah masalah pakan ayam. Karena hampir setiap bulan harga pakan selalu mengalami kenaikan. Untuk mengatasi masalah terseut bapak sundoyo bahkan sampai membeli pakan ayam dari luar kota yang dirasa harganya lebih terjangkau.
"Saya biasanya membeli pakan ayam dari Purwodadi, walaupun tempatnya lumayan jauh tapi harga pakan ayam nya cukup terjangkau. Jadi kalau membeli banyak tidak rugi di uang transport," pungkasnya.
Reporter : Khoirul - Mahasiswa KKN IKMB - IAIN Kudus di Blora 2023