Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora dalam waktu dekat ini akan memanggil Komisaris dan Direksi Bank Blora Artha. Pemanggilan ini dil...
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora dalam waktu dekat ini akan memanggil Komisaris dan Direksi Bank Blora Artha. Pemanggilan ini dilakukan sehubungan dengan adanya kredit macet yang mencapai puluhan miliar rupiah. Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto, menjelaskan bahwa pemanggilan ini bertujuan untuk mengecek apakah masalah kredit macet tersebut disebabkan oleh sistem atau faktor personal.
"Kami akan undang Komisaris dan Direksi Bank Blora Artha. Karena tujuan penyertaan modal ke BUMD adalah untuk mendapatkan keuntungan. Kalau banyak kredit macet, apakah karena sistem atau personal? Perlu kita cek," terang Siswanto, politisi dari Partai berlambang pohon beringin tersebut.
Rencana Pemanggilan dan Tujuan DPRD
Pemanggilan Komisaris dan Direksi Bank Blora Artha ini direncanakan akan dilakukan pekan depan. Siswanto menyebutkan bahwa ia sudah mengkomunikasikan rencana ini kepada Ketua dan jajaran Pimpinan DPRD. "Tadi saya sudah matur Pak Ketua dan jajaran Pimpinan DPRD. Nanti akan dilakukan rapat dengar pendapat dengan komisi yang membidangi," tambahnya.
Tujuan utama dari pemanggilan ini adalah untuk memastikan agar BUMD, khususnya Perusahaan Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Blora Artha (Perumda BPR Bank Blora Artha), tetap sehat secara finansial dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahunnya.
Kondisi Bank Blora Artha Saat Ini
Sebelumnya, diberitakan bahwa kondisi Perumda BPR Bank Blora Artha sedang tidak baik-baik saja. Banyak kredit yang mengalami kemacetan dengan nilai diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah. Direktur Utama Perumda BPR Bank Blora Artha, Arief Syamsuhuda, membenarkan hal tersebut. "Iya, segitu (Rp 20 Milyaran)," ucap Arief.
Kredit macet ini tidak hanya terjadi di Blora saja, melainkan juga di luar Blora. Salah satu contoh adalah kredit macet dari Perumda Blora Wira Usaha (BWU) yang senilai Rp 1,09 miliar. "Untuk BWU yang dijaminkan ada aset perusahaan dan aset pribadi milik Mantan Direktur Umum," tambah Arief.
Langkah Ke Depan
DPRD Blora berharap melalui pemanggilan dan rapat dengar pendapat ini, akan ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan kredit macet tersebut. Dengan demikian, Perumda BPR Bank Blora Artha dapat kembali beroperasi dengan sehat dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PAD Kabupaten Blora.
