Pertemuan Menko PMK Pratikno dan Bupati Blora Arief Rohman di Stasiun Cepu membahas potensi besar pembangunan kawasan Cepu Raya.
Pertemuan singkat antara Bupati Blora, Arief Rohman, dengan Menko PMK Prof. Pratikno di Stasiun Cepu berbuah diskusi strategis soal masa depan kawasan Cepu Raya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lintas kabupaten.
Kunjungan singkat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Dr. Pratikno, ke Stasiun Cepu disambut langsung oleh Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. Momen yang terjadi pada Senin siang ini tak hanya menjadi pertemuan biasa, melainkan melahirkan gagasan besar tentang masa depan kawasan Cepu Raya.
Dalam perbincangan hangat itu, Menko PMK yang juga putra asli Bojonegoro menyampaikan visinya mengenai potensi besar wilayah Cepu. Ia menyebut Cepu sebagai "Sleeping Giant", sebuah mesin pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan yang belum sepenuhnya terbangun.
“Pak Bupati, Cepu (dugaan saya, more than Kota Blora) is a Sleeping Giant, a Sleeping Engine of (Inclusive and Sustainable) Growth… Blora itu ibu kota pemerintahan, sedangkan Cepu ibu kota ekonomi,” ujar Menko Pratikno.
Ia juga menyoroti fasilitas yang sudah tersedia di Cepu, mulai dari infrastruktur transportasi seperti stasiun besar dan parkir luas, pemberhentian KA Cepat, bandara, terminal bus yang aktif, hingga akses dekat ke jalan tol dan Sungai Bengawan Solo.
Tak hanya itu, keberadaan lembaga besar seperti PPSDM Migas, PEM Akamigas, Pertamina, Perhutani, serta jaringan diaspora dari orang-orang hebat asal Cepu menjadi modal besar untuk kemajuan ke depan.
“Modal ini luar biasa. Diperkuat tradisi pertanian dan peternakan yang kuat, serta kolaborasi antar daerah sekitar, Cepu Raya bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi regional,” jelas Pratikno.
Menanggapi hal itu, Bupati Blora, Arief Rohman menyambut positif gagasan pengembangan kawasan Cepu Raya yang mencakup Blora, Bojonegoro, Tuban, dan Ngawi.
“Terimakasih Pak Menko atas masukan dan arahannya. Konsep pembangunan kawasan Cepu Raya, sinergi dengan beberapa Kabupaten sekitar siap kami upayakan. Kami akan mencoba melakukan pengkajian dan penyusunan road map bersama dengan para Bupati sekitar,” ujar Arief.
Pertemuan ini berlangsung singkat namun bermakna, saat Menko PMK dan keluarga hendak melanjutkan perjalanan ke Jakarta menggunakan Kereta Sembrani, usai pulang kampung ke Dolokgede, Tambakrejo, Bojonegoro.
Peluang pembangunan kawasan Cepu Raya sebagai episentrum ekonomi kawasan lintas kabupaten kini mulai menggema dari ruang diskusi informal. Sinergi antar daerah, penguatan infrastruktur, serta pengelolaan potensi lokal diharapkan bisa menjadi fondasi pembangunan berkelanjutan di masa depan.