Kabupaten Blora kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang MAPSI (Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami) Tingkat SMP ...
Kabupaten Blora kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang MAPSI (Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami) Tingkat SMP se-Jawa Tengah tahun 2025 yang digelar di Sasana Krida GOR Satria Purwokerto, Banyumas.
Dari 35 kabupaten/kota peserta, kontingen Blora berhasil membawa pulang empat piala, yaitu
-
Juara 2 Tahfidz Putri
-
Juara Harapan 3 Tartil Putra
-
Juara 2 Rebana
-
Vokal Terbaik Rebana
Ajang tahunan yang berlangsung pada 21–23 Oktober 2025 itu menjadi wadah bagi para pelajar untuk menyalurkan bakat sekaligus memperdalam nilai-nilai Islam melalui seni dan kompetisi.
“Tak Sebatas Juara, Tapi Belajar Tentang Keikhlasan”
Kepala Dinas Pendidikan melalui Kasi Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Dian Ahmad Kindarto yang turut mendampingi para peserta sejak awal hingga penutupan, semangat dan ketulusan siswa-siswi patut diapresiasi.
“Meski tidak tampil sebagai juara umum, keberanian dan keikhlasan para siswa ini harus kita hargai. Mereka sudah menunjukkan semangat luar biasa untuk mengharumkan nama Blora,” ujar Dian Ahmad Kindarto.
Dian menambahkan, hasil ini menjadi pemicu semangat bagi sekolah-sekolah lain di Blora untuk terus berinovasi dalam pembinaan karakter dan seni keislaman siswa.
MAPSI Sebagai Ruang untuk Tumbuh
MAPSI tiada bicara tentang soal menang dan kalah. Di balik panggung lomba tahfidz, tartil, hingga rebana, tersimpan proses panjang latihan, kebersamaan, dan nilai spiritual yang mendewasakan peserta.
Para guru pendamping, dengan segala keterbatasan fasilitas dan waktu, tetap berkomitmen mengasah potensi siswanya agar bisa tampil maksimal.
Dari situ terlihat bahwa Blora tidak datang untuk sekadar hadir, tapi membawa pesan bahwa prestasi itu buah dari ketulusan belajar dan kerja sama yang penuh makna.
Inspirasi untuk Sekolah-sekolah di Blora
Capaian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh SMP di Kabupaten Blora agar semakin aktif mengikuti kegiatan serupa. MAPSI bukan sekadar lomba agama, tapi juga panggung pembentukan karakter generasi muda Islami yang santun, kreatif, dan berjiwa kompetitif.
“Kita ingin semua sekolah di Blora berani berpartisipasi. Kuncinya bukan di hasil, tapi di proses belajar dan keberanian tampil,” tambah Dian.
Dengan empat piala dari Banyumas, Blora kembali menunjukkan bahwa semangat religius, seni, dan sportivitas masih hidup kuat di hati para pelajarnya. Dan seperti kata pepatah, yang terpenting bukan seberapa tinggi piala yang dibawa, tapi seberapa dalam nilai yang ditanam.
