Memanfaatkan obyek wisata yang telah ada dengan cara membenahi dan mengembangkannya lagi, akan lebih murah biayanya.
Konsultan Pariwisata Heri Kristanto,SST,MM,C.TLC mengatakan bahwa memanfaatkan obyek wisata yang telah ada dengan cara membenahi dan mengembangkannya lagi, akan lebih murah biayanya daripada membuat obyek wisata baru. Hal itu disampaikan lewat percakapan WA pada Senin (5/6/2023).
"Salah satunya Loko Tour. Dulu saya dengan ADM Perhutani Cepu membahas bagaimana cara menghidupkan Loko Tour. Saya sarankan untuk membenahi objeknya dulu. Yaitu lokonya. Setelah itu jalur pendek dan stasiunnya," jelas Direktur PT Bengawan Antar Nusa ini memberikan contoh riil tentang apa yang pernah dilakukannya.
Contoh Paket Wisata Cepu Blora yang Pernah Berjaya
"Walau tidak maksimal perbaikannya, yang penting rapi dan aman. Faktor keamanan saat itu juga menjadi prioritas utama. Juga ada fasilitas standart untuk pengunjung. Peran kami, membantu promosi dan memasarkan keluar daerah," ujar Instruktur Pendidikan Pariwisata ini.
"Saya pernah mendatangkan mahasiswa asing untuk mengunjungi obyek Loko Tour, Penambangan Sumur Minyak Tua, dan Kampung Samin Sedulur Sikep. Saya kemas semenarik mungkin dan mereka suka. Ada beberapa wisatawan asing yg datang setelah itu," ujar Heri Arra panggilan akrab Heri Kristanto saat di Cepu.
"Namun karena tidak ada yang mempertahankan pemasaran dan pengembangan produknya, akhirnya menurun lagi seperti sekarang ini. Dulu saya dan Gus Arif sewaktu masih jadi Wabup sangat konsen dalam pengembangan wisata," tutur Heri Arra.
Peran Penting Kolaborasi Stake Holding Lestarikan Obyek Wisata
Heri Arra juga mengemukakan betapa pentingnya peranan Pemangku Wilayah Objek, Pemerintah setempat, pegiat pariwisata dan peran masyarakat dalam menjaga dan ikut merawat objek wisata di daerah mereka masing-masing.
"Perawatan penting!", lanjut Heri Arra, "Intinya konsistensi dalam merawat, menjaga, mengembangkan dan memasarkan obyek wisata yang mereka punya. Kan sayang, yang dulu sudah jalan bagus akhirnya macet lagi."
"Dinas Pariwisata sebagai Naungan Objek Wisata alangkah baiknya bisa memilih objek yang berpotensi sebagai Agenda Pengembangan Prioritas yang serius dan konsisten. Konsepnya banyak tidak hanya mengalokasikan anggaran saja. Kalau tidak ada yang konsen mengerjakan projeknya dengan orientasi kemajuan objek, ya percuma mas, investasi akan sia-sia," pungkas Heri Arra. (HW)