Dalam Rangka pengesahan warga baru salah satu perguruan silat di wilayah kecamatan Cepu Kabupaten Blora, Polres Blora turunkan 300 lebih personel.
Dipimpin langsung oleh pucuk pimpinan Polres Blora AKBP Agus Puryadi, S.H., S.I.K., M.Si, dengan dukungan dari lebih dari 300 personel, Polres melakukan tugasnya untuk mengamankan jalur pelaksanaan kegiatan pengesahan warga baru di salah satu perguruan silat di kecamatan Cepu, Kabupaten Blora pada Minggu hingga Senin Pagi (31/7/2023).
Kegiatan pengamanan tersebut merupakan respons terhadap pentingnya menjamin keamanan dan kelancaran acara, mengingat jumlah peserta yang besar dan euforia yang mungkin terjadi. Polres Blora bekerja sama dengan TNI, yang dipimpin oleh Komandan Yonif 410/Alugoro dan Komandan Kodim 0721/Blora, untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif.
Pengamanan Selama Acara Wisuda Anggota Baru Perguruan Silat
Pada acara pengesahan warga baru perguruan silat, Polres Blora bertanggung jawab atas pengamanan sebanyak 230 pemuda yang justru berkonvoi dan tidak mematuhi adab berkendara. Dari jumlah tersebut, terdapat 5 perempuan dan 210-nya bukan warga Kabupaten Blora. Polres Blora tetap waspada terhadap potensi kendaraan yang mengganggu ketertiban masyarakat.
Diketahui, ratusan pengendara melakukan konvoi. Sayangnya, konvoi tersebut mengganggu aktivitas warga dan mengacaukan waktu istirahat. Sebanyak 110 kendaraan yang terlibat dalam konvoi diamankan oleh pihak berwenang, dan seluruhnya dikenai tindakan penilangan.
Kapolres Blora, AKBP Agus Puryadi, mengungkapkan bahwa alasan utama penilangan adalah karena kendaraan-kendaraan tersebut tidak mematuhi standar yang telah ditetapkan. Beberapa di antaranya memiliki knalpot brong, tidak memiliki surat kendaraan, dan bahkan pengemudi tidak memiliki SIM.
Proses Pembinaan dan Pendekatan Humanis
Bukan hanya melakukan tindakan hukum, Polres Blora juga berfokus pada pembinaan dan pendekatan humanis terhadap para pemuda. Setelah diamankan, pemuda-pemuda tersebut mendapatkan pembinaan guna meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas dan ketertiban umum.
AKBP Agus Puryadi menjelaskan, "Kami lakukan pembinaan kepada para penggembira ini, kemudian identitas kami data menggunakan lembar AK 23 (lembaran yang biasa dipakai untuk sidik jari), kemudian kita panggil kepala desa, orang tua, dan guru untuk menjemput mereka di Polsek Cepu."
Dampak Positif bagi Ketertiban Umum dan Masyarakat
"Euforia bisa dimaklumi, namun tindakan tegas dari Polres Blora kali ini berdampak positif bagi ketertiban umum dan masyarakat. Dengan menangkap pelanggar dan memberikan pembinaan, Polres Blora berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua pihak. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi para pemuda agar lebih sadar dan bertanggung jawab dalam berkendara," ujar beberapa warga setempat yang enggan disebut namanya.
Banyak warga berpendapat, pengamanan yang dilakukan oleh Polres Blora selama pengesahan warga baru perguruan silat di kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, berhasil menciptakan suasana yang aman dan kondusif. Dalam menanggapi semangat euforia pemuda, Polres Blora menjalankan tugasnya dengan tegas dan humanis. Melalui pembinaan dan penegakan hukum, Polres Blora berupaya meningkatkan kesadaran para pemuda akan pentingnya patuh pada aturan lalu lintas demi ketertiban umum. (AW)