Opini ini dilandasi dengan niat baik agar teman-teman sesama akitvis sadar akan kesehatan diri dan keluarga dalam hadapi peningkatan suhu global.
Saya tidak tahu apakah kabar ini akan menjadi nyata ataukah justru akan men-"cemplung"-kan diri dalam jajaran lelaki "lebay", bahkan ketika menilik status saya sebagai redaktur Bloraweb, maka dengan opini ini saya akan ter-stigmasi sebagai seorang redaktur "pemuja hoax".
Perlu rasanya saya sampaikan disclaimer disini bahwa tulisan ini adalah sebuah opini. Tidak mengatasnamakan Bloraweb. Atas nama heri ireng secara pribadi memposting tulisan ini tanpa berunding terlebih dahulu dengan Pemimpin Umum Bloraweb, Kak Monte. Perlu dicatat, niat saya baik. Dan misalkan ada kesalahan dalam opini ini, sepenuhnya adalah kesalahan saya sebagai penulis.
Opini ini berawal dari keluhan beberapa teman, tetangga, dan beberapa orang sesama penduduk Kabupaten Blora. Keluhan tentang betapa panasnya suhu udara di wilayah Kabupaten Blora beberapa waktu terakhir. Panas yang "nge-ther!" apalagi ketika melakukan perjalanan siang hari. Panas dari atas, juga seperti ada aliran panas dari bawah yang disebabkan pantulan panas aspal jalan raya.
Hal itulah yang membuat saya mencari informasi lebih jauh tentang kisaran suhu udara Kabupaten Blora. Dari google search engine, kita peroleh satu rujukan situs web yang saya percaya cukup lengkap dan akurat mencatat serta memperkirakan fluktuasi suhu udara di Kabupaten Blora, yaitu pada situs accuweather. Dari rilis dan perkiraan cuaca pada situs tersebut ternyata cukup mengkhawatirkan.
Mulai tanggal 19 Oktober 2023 siang, suhu panas telah melonjak dari sehari sebelumnya. Bila tanggal 18 Oktober 2023 suhu tertinggi pada angka 37 derajat Celcius, pada tanggal 19 Oktober menjadi 42 derajat Celcius. Dan menurut perkiraan Accuweather pula, lonjakan suhu tertinggi pada angka 44 derajat celcius terjadi pada tanggal 29 dan 30 Oktober 2023. Kemudian turun menjadi 43 derajat Celcius pada tanggal 1 dan 2 November, baru setelah tanggal 3 November 2023 suhu udara baru menjadi normal kembali seperti pada musim-musim kemarau tahun ini, yaitu pada kisaran suhu 38 sampai dengan 39 derajat Celcius.
Lonjakan suhu tertinggi pada angka 44 derajat Celcius terjadi pada tanggal 29 dan 30 Oktober 2023
Dari beberapa sumber yang ada, suhu udara 44 derajat Celsius merupakan suhu yang relatif tinggi dan dapat membahayakan kesehatan sebagian warga Kabupaten Blora. Pada suhu tersebut, tubuh dapat kesulitan untuk mengatur suhu tubuh sehingga dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan, dan bahkan heat stroke.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara rata-rata di Kabupaten Blora adalah 26,5 derajat Celsius. Suhu udara 44 derajat celsius merupakan suhu yang jauh di atas rata-rata dan merupakan kondisi yang tidak normal.
Berikut ini beberapa dampak negatif dari suhu udara 44 derajat celsius bagi kesehatan warga Kabupaten Blora yang rentan terhadap cuaca panas ekstrem :
- Dehidrasi. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, pusing, dan bahkan pingsan.
- Kelelahan. Suhu yang tinggi dapat membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mengatur suhu tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kinerja.
- Heat stroke. Heat stroke adalah kondisi yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh suhu tubuh yang sangat tinggi. Gejala heat stroke meliputi demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, pusing, dan kebingungan.
Untuk mencegah dampak negatif dari suhu udara panas, masyarakat Kabupaten Blora yang rentan dapat melakukan hal-hal berikut:
- Minum banyak cairan. Hal ini penting untuk mencegah dehidrasi.
- Hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari. Jika terpaksa keluar rumah, gunakan pakaian yang longgar dan berbahan katun.
- Emak-emak muda dianjurkan gunakan tabir surya saat keluar rumah. Tabir surya dapat melindungi kulit dari sengatan matahari.
- Berikan perhatian khusus pada orang-orang yang rentan terhadap suhu panas.
Pemerintah Kabupaten Blora juga perlu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak suhu udara panas. Langkah-langkah tersebut dapat berupa:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya suhu udara panas.
- Meningkatkan ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi.
- Meningkatkan penyediaan tempat berteduh di ruang publik.
Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat Kabupaten Blora dapat terhindar dari dampak negatif dari suhu udara panas. Dan, secara pribadi saya tidak mengharap ada temen-temen sesama aktivis yang komen, "Suhu boleh panas tapi kepala harus tetap dingin". (Heri ireng)