Riyanta memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang bagaimana pendidikan karakter.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Komisi II, Riyanta, menggarisbawahi urgensi pembangunan karakter generasi muda, khususnya di Kabupaten Blora dan seluruh Indonesia pada umumnya. Menurutnya, pemimpin masa depan harus memiliki kesadaran bahwa peran tersebut tidak selalu mudah dan enak seperti yang mungkin banyak orang bayangkan.
"Apa dikira jadi pemimpin itu enak? Menjadi anggota DPR RI itu enak? Itu tidaklah mudah. Oleh karena itu, yang perlu ditekankan adalah pembangunan karakter," ungkap Riyanta dalam sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan pada beberapa waktu lalu.
Riyanta menggugah ingatan akan ungkapan Bung Karno tentang "nation and character building," yakni membangun karakter dan jiwa bangsa. Ia menekankan bahwa niat untuk menjadi pemimpin tidak boleh hanya untuk kekayaan pribadi.
"Jangan pernah bermimpi untuk menjadi kaya melalui peran kepemimpinan. Sebagai contoh, menjadi seorang Bupati tidak akan membuat Anda kaya. Tahukah Anda bahwa gaji seorang Bupati hanya sekitar Rp 7 juta? Bahkan, jumlah tersebut mungkin saja belum cukup untuk mengurus kebutuhan makan kuda, apalagi jika untuk memelihara herder," tambahnya dengan tegas.
Menurut Riyanta, pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting. Ia menggarisbawahi pentingnya membangun karakter yang kuat bagi calon pemimpin masa depan.
"Kita perlu memperkuat pendidikan karakter sebagai dasar pembentukan pemimpin yang baik. Seperti yang dikatakan Pak Joko Widodo, revolusi mental merupakan langkah awal yang perlu diterapkan. Kita harus memahami jenis mental seperti apa yang akan menjadi landasan kepemimpinan yang diinginkan," tandas Riyanta.
Dengan menekankan pentingnya karakter dalam kepemimpinan, Riyanta memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang bagaimana pendidikan karakter dapat membantu penyiapan pemimpin yang bertanggung jawab dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik demi kemajuan bangsa.