Pembelian tebu dengan harga di bawah standar, dan diduga tidak sesuai SK Dirjen Perkebunan yang dilakukan oleh PT. GENDHIS MULTI MANIS (GMM)...
Pembelian tebu dengan harga di bawah standar, dan diduga tidak sesuai SK Dirjen Perkebunan yang dilakukan oleh PT. GENDHIS MULTI MANIS (GMM) di Kabupaten Blora telah sebabkan bidikan tajam dari publik. Para petani tebu, melalui Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora, menyuarakan ketidakpuasan mereka kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora.
Pada Kamis (16/05/2024), para petani tebu melakukan kunjungan ke Gedung DPRD Blora untuk menyampaikan keluhan mereka. Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto, M.Pd, menerima perwakilan petani tersebut dengan serius.
Harga Di Bawah Standar
Anton Sudibyo, S.Ag, sebagai juru bicara APTRI Kabupaten Blora, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat permohonan kepada PT GMM untuk mengevaluasi harga pembelian tebu yang dinilai tidak sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Dirjen Bun. Menurut SK tersebut, harga beli tebu seharusnya Rp 69.000 per kwintal, namun PT. GMM menetapkan harga beli sebesar Rp 67.000 per kwintalnya.
"Kami mempertanyakan, apakah pihak direksi PT. GMM tidak mampu membaca SK atau sengaja melakukan pembohongan publik?" tegas Anton. Ia juga menyoroti bahwa tidak ada respons positif dari PT. GMM terhadap keluhan petani.
Menderita Selama Bertahun-tahun
Anton menambahkan bahwa petani tebu di Kabupaten Blora telah menderita selama empat hingga lima tahun dengan pembelian tebu di bawah harga standar oleh PT. GMM. "Kalau pabrik lain berani membeli dengan harga sesuai SK Pemerintah, mengapa GMM tidak mau mematuhi?" ujarnya.
Tuntutan Kepada DPRD
Karena ketidakpuasan mereka tidak direspons oleh PT. GMM, APTRI memutuskan untuk mengadukan masalah ini kepada wakil rakyat. Mereka menuntut agar Direktur Utama PT GMM dipanggil untuk memberikan penjelasan kepada publik.
Respon Wakil Ketua DPRD
Bertindak atas nama DPRD Kabupaten Blora, Siswanto, M.Pd menyampaikan, "Karena pada pelantikan Pengurus APTRI, pak Bupati berjanji akan mengajak para petani tebu ini ke Direksi BULOG di Jakarta, maka DPRD akan menugaskan Pimpinan dan Anggota Komisi B bidang perekonomian untuk membersamai perjuangan para petani tebu ke GMM BULOG."
Langkah Pasti Untuk Audiensi dengan PT BULOG
"Tentunya kami juga minta pak Bupati nanti menghadirkan dan mengajak Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, Bagian Perekonomian Setda Blora, supaya nanti bisa terkoneksi antara petani, pabrik, pemerintah, dan juga DPRD Kabupaten Blora," jelas Siswanto.
Menurut Siswanto, audiensi ke BULOG perlu segera dilaksanakan karena PT GMM BULOG adalah bagian dari PT. BULOG yang ada di Jakarta.