Kabupaten Blora telah dipilih sebagai pilot project untuk program pendampingan calon pengantin (Catin) oleh Kementerian Kesehatan Republik I...
Kabupaten Blora telah dipilih sebagai pilot project untuk program pendampingan calon pengantin (Catin) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Universitas Diponegoro (Undip), Semarang. Pada Kamis, 25 Juli 2024, tim dari kedua institusi tersebut melakukan pemaparan dan koordinasi dengan Bupati Blora, H. Arief Rohman, serta Kepala Dinas Kesehatan Blora, di ruang rapat Bupati.
Tim dari Dit. Kesehatan Usia Produktif dan Lansia Kemenkes dipimpin oleh dr. Wira Hartiti, M.Epid, sementara perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah diwakili oleh dr. Ratih Rahayuningsih dan Pujowati, SKM. Dari Undip, hadir Dr. dr. Sri Winarni, M.Kes, dan Farid Agushybana, S.KM.
Mewakili Kemenkes, dr. Wira Hartiti mengungkapkan bahwa Blora menjadi salah satu dari dua pilot project untuk program pendampingan Catin di Indonesia. "Tahun ini kita memiliki dua pilot project khususnya untuk Catin. Yang pertama di Jawa Tengah dan yang terpilih Kabupaten Blora. Yang kedua di Jawa Barat yang terpilih mewakili kota," jelasnya. Wira juga menekankan pentingnya dukungan lintas sektor agar program ini dapat berjalan lancar dan efektif.
Dr. dr. Sri Winarni dari Undip menekankan pentingnya pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan stunting. "Kebijakan pelayanan kesehatan bagi catin memerlukan dukungan dari pemangku kebijakan, lintas program, lintas sektor, dan pemuka agama," ujarnya.
Sri Winarni juga menyampaikan berbagai persoalan dan hambatan yang dihadapi dalam pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin di Blora, serta memberikan rekomendasi dan usulan program sebagai solusi.
Bupati Blora, H. Arief Rohman, menyambut baik program ini dan menyatakan dukungannya. "Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dan Tim Universitas Diponegoro Semarang atas perhatiannya terhadap Kabupaten Blora," ungkapnya.
Bupati Arief menegaskan komitmen untuk mendukung sepenuhnya program ini agar berdampak nyata pada penurunan kasus kematian ibu, bayi, dan stunting di Kabupaten Blora. Dia juga meminta jajarannya untuk segera menindaklanjuti rekomendasi dan melakukan rapat koordinasi lintas OPD untuk mendukung program ini.