Pemkab Blora resmi teken pinjaman daerah Rp 215 miliar dengan Bank Jateng untuk pembangunan 41 ruas jalan dan penguatan layanan publik.
Pemerintah Kabupaten Blora resmi menandatangani kesepakatan pinjaman daerah dengan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) senilai Rp 215 miliar, dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan layanan publik.
Penandatanganan dilakukan pada Kamis (tanggal tidak disebutkan), di kantor pusat Bank Jateng, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan daerah mulai dari Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, Wakil Bupati, Ketua DPRD beserta Wakil Ketua, Sekretaris Daerah, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dari pihak Bank Jateng, acara dipimpin langsung oleh Direktur Utama, Irianto Harko Saputro
.Pinjaman Terbagi Dua: Likuiditas dan Infrastruktur Jalan
Dirut Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, menjelaskan bahwa pinjaman yang disepakati terbagi menjadi dua bagian:
Pinjaman jangka pendek sebesar Rp 10 miliar, dialokasikan untuk pengelolaan kas daerah pada tahun anggaran 2025.
Pinjaman jangka menengah senilai Rp 205 miliar, ditujukan untuk pembiayaan pembangunan 41 ruas jalan, dengan anggaran berjalan di tahun 2025 dan pelunasan dimulai pada 2026 hingga 2028.
“Pinjaman ini tidak hanya mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik, tetapi juga mendorong pergerakan aktivitas usaha masyarakat serta memperkuat pelaku ekonomi lokal,” ujar Irianto.
Ia juga menegaskan bahwa langkah ini merupakan bukti kontribusi Bank Jateng dalam menjawab kebutuhan riil pembiayaan pembangunan daerah, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Transparan, Profesional, dan Berorientasi pada Dampak Nyata
Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, menggarisbawahi bahwa proses seleksi lembaga keuangan dilakukan secara transparan dan profesional. Dari empat lembaga keuangan yang mengajukan proposal, Bank Jateng terpilih berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
“Pinjaman kali ini menjadi kerja sama kedua kami dengan Bank Jateng. Di tahun 2022, kami juga bekerja sama dengan pinjaman sebesar Rp 150 miliar,” terang Arief.
Bupati menekankan bahwa pinjaman ini difokuskan pada penyelesaian berbagai persoalan infrastruktur yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Dengan pembiayaan ini, diharapkan proses pembangunan bisa dipercepat dan memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan Jadi Prioritas
Lebih jauh, Arief Rohman menyinggung pentingnya ketahanan pangan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Ia menyampaikan bahwa Pemkab Blora mendukung penuh agenda Gubernur Jawa Tengah, khususnya menjelang target swasembada pangan tahun 2026.
“Blora saat ini berada di peringkat enam besar produksi padi dan dua besar untuk produksi jagung di Jawa Tengah. Ini pencapaian yang harus kita jaga dan tingkatkan,” tambahnya.
Dampak Langsung bagi Warga Blora
Pinjaman ini menjadi angin segar bagi masyarakat Blora yang telah lama menanti pembangunan infrastruktur yang memadai. Selain perbaikan jalan, proyek ini juga diharapkan membuka akses ekonomi, mempercepat mobilitas, dan meningkatkan kualitas layanan publik secara menyeluruh.
Dengan sinergi yang kuat antara Pemkab Blora dan Bank Jateng, harapan akan pembangunan Blora yang lebih cepat, inklusif, dan berkelanjutan kini mulai terwujud. Proses administrasi yang tuntas dan perencanaan yang matang menjadi fondasi dalam menjawab kebutuhan masyarakat secara konkret