Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy menyatakan Blora layak jadi role model pembangunan di Jawa Tengah berkat kolaborasi antar daerah.
Kunjungan kerja jajaran Pemerintah Kabupaten Blora yang dipimpin Bupati Arief Rohman ke Kantor Kementerian PPN/Bappenas mendapat sambutan positif. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyatakan bahwa Blora dapat dijadikan role model pembangunan kawasan di Jawa Tengah, mengingat strategi pembangunan kolaboratif yang telah dijalankan.
“Dengan gagasan pembangunan kawasan yang dilakukan Pemkab Blora yang dipimpin Bupati Arief, Blora bisa menjadi role model pembangunan di Jawa Tengah,” tegas Rachmat Pambudy, mantan Direktur Utama PT GMM Bulog tersebut.
Menurutnya, pembangunan Indonesia tidak bisa dilakukan secara parsial. Kolaborasi antar daerah menjadi keniscayaan, sebagaimana yang telah ditunjukkan Blora bersama daerah-daerah tetangganya.
“Sebagaimana yang dilakukan Blora bersama daerah sekitarnya, bahwa membangun Indonesia harus dilaksanakan bersama-sama,” ujarnya.
Rachmat juga menekankan pentingnya pembangunan yang terintegrasi dan berbasis kebersamaan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional secara berkelanjutan.
"Pembangunan yang terintegrasi harus terus dilaksanakan ke depan, pembangunan berbasis kebersamaan," tambah Rachmat.
Pemaparan Upaya Percepatan Pembangunan Daerah
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Arief Rohman memaparkan berbagai upaya percepatan pembangunan daerah. Mulai dari isu Dana Bagi Hasil (DBH) Migas, pengembangan infrastruktur, hingga rencana strategis pengembangan kawasan Cepu Raya sebagai kawasan aglomerasi lintas daerah.
Arief menjelaskan bahwa sinergi dengan Kabupaten Bojonegoro telah diwujudkan dalam proyek strategis pembangunan Jembatan Terusan Bojonegoro–Blora (TBB), yang menghubungkan Desa Luwihaji (Ngraho, Bojonegoro) dan Desa Medalem (Kradenan, Blora) di atas Sungai Bengawan Solo.
Kolaborasi juga dilakukan dengan Kabupaten Ngawi, dalam pembangunan jalan penghubung Randublatung–Banjarejo yang selama puluhan tahun terbengkalai.
Potensi Daerah
Blora juga memperlihatkan potensi signifikan di sektor pertanian dan peternakan. Berdasarkan data 2024, populasi sapi di Blora mencapai 220.718 ekor, serta produksi tebu sebesar 25.813 ton, yang diserap oleh GMM pada tahun 2023.
“Kami berharap Bappenas bisa membantu kami dalam pembangunan daerah, terutama menyelesaikan perumusan formula pembagian DBH Migas,” ungkap Bupati Arief.
Ia juga menyebut bahwa konsep kawasan Cepu Raya sebelumnya sempat dibahas dengan Menko PMK Prof. Muhadjir Effendy saat berkunjung ke Bojonegoro.
Bupati Arief menegaskan kesiapan pihaknya untuk menindaklanjuti arahan dari Menteri PPN guna mempercepat pembangunan di Blora. “Prinsip, kami siap jika menindaklanjuti apa yang menjadi arahan Pak Menteri untuk percepatan pembangunan Kabupaten Blora,” pungkasnya.