Blora raih investasi Rp 798,38 M di 2024. Ketua Kadin sebut SDA Migas jadi daya tarik, Pemkab Blora targetkan tembus Rp 1 Triliun di 2025.
Kabupaten Blora kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam sektor investasi. Berdasarkan data terbaru, nilai investasi yang masuk ke wilayah berjuluk Kota Minyak ini mencapai Rp 798,38 miliar pada tahun 2024. Angka ini jauh melampaui target awal sebesar Rp 620 miliar.
Capaian luar biasa ini turut mengantarkan Blora meraih penghargaan dalam ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025, yang digelar belum lama ini.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Blora, Siswanto, menyebut bahwa Blora kini berada dalam kondisi yang sangat kondusif bagi para investor. Terutama karena potensi besar di sektor sumber daya alam (SDA) yang belum tergarap secara maksimal.
“Realisasi investasi di Blora itu paling progresif di Jawa Tengah. Ini menandakan iklim investasi kita kondusif. Selamat kepada Pak Bupati atas kerja keras membuka peluang kerja seluas-luasnya,” ujar Siswanto, Jumat (1/8/2025).
Menurutnya, peningkatan investasi ini tak lepas dari perbaikan di berbagai sektor pendukung, mulai dari kualitas SDM, stabilitas sosial politik, hingga kemudahan regulasi perizinan. Sejumlah investasi strategis pun mulai mengalir ke Blora.
“Sekarang sudah masuk investasi pabrik kalsium, hotel bintang 4, hingga sektor pendidikan lewat UNY. Bahkan, investor Migas sudah mulai melirik Blora, yang tentunya tetap memperhatikan aspek pelestarian alam,” tambahnya.
Tak hanya Migas, sektor pertanian dan kehutanan juga memiliki potensi besar. Produk seperti padi, jagung, kedelai, tebu, hingga tembakau, disebut Siswanto sangat mungkin untuk diserap industri.
“Blora punya kapasitas menjadi lumbung industri berbasis agro. Bahkan hasil pertanian dari daerah sekitar pun bisa masuk untuk menjaga produktivitas,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyoroti proyek pengembangan Waduk Greneng di Kecamatan Tunjungan sebagai magnet baru investasi di Blora. Potensinya mencakup sektor pariwisata, sumber daya air, hingga energi terbarukan.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyambut baik respons positif dari para investor. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap membuka peluang di semua sektor, termasuk migas, sebagai penggerak utama industri lokal.
“Blora adalah daerah penghasil minyak dan gas. Maka yang masuk ke sini adalah industri yang memang membutuhkan gas sebagai bahan baku. Kita siap sambut,” ujar Bupati Arief.
Bupati juga menyinggung bahwa saat ini sudah ada investor baru dengan nilai investasi cukup besar. Hal itu disebut menjadi faktor pendorong utama peningkatan capaian investasi Blora selama dua tahun terakhir.
“Kita sedang dorong agar lifting minyak tua bisa dioptimalkan, sesuai program dari pemerintah pusat. Ini akan membuka lebih banyak pintu investasi,” jelasnya.
Kepala DPMPTSP Blora, Bondan Arsiyanti, menambahkan bahwa lonjakan investasi ini merupakan hasil kerja keras lintas sektor. Ia menyebutkan bahwa Blora berhasil melampaui target investasi dua tahun berturut-turut:
- 2023 : Target Rp 80 M ? Realisasi Rp 205,63 M
- 2024 : Target Rp 620 M ? Realisasi Rp 798,38 M
“Ini bukti nyata bahwa kami serius mendampingi investor. Kita terus dorong iklim usaha yang sehat dan ramah di Blora,” kata Bondan, yang akrab disapa Danik.
Untuk tahun 2025, Pemkab Blora bersama DPMPTSP menargetkan nilai investasi menembus Rp 1 triliun, seiring banyaknya proyek perizinan yang tengah diproses, khususnya di sektor migas.
“Kami optimistis bisa melampaui target Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang mematok Rp 800 miliar. Tren investasi yang terus naik adalah modal kepercayaan besar,” tutup Danik.