Dua bersaudara pelaku curanmor di Kunduran ditangkap Tim Resmob Blora. “Kejahatan tak pernah tidur,” ujar Bang Black.
Drama malam di Jagong berakhir di tangan Tim Resmob Polres Blora. Dua bersaudara asal Tunjungan yang nekat menggondol motor di depan klinik, akhirnya takluk dalam operasi cepat yang cuma butuh dua hari!
BLORA – Aksi nekat dua pria bersaudara di Desa Jagong, Kecamatan Kunduran, ini berakhir dengan borgol di tangan. Tim Resmob Polres Blora yang dikomandoi IPDA Iwan Nugroho bergerak cepat memburu pelaku setelah menerima laporan pencurian sepeda motor Scoopy warna hitam putih milik Joko Susanto (25).
Peristiwa itu terjadi Rabu malam (5/11/2025), sekitar pukul 21.00 WIB. Korban yang sedang menemani keluarganya periksa kandungan di Klinik Lisetiowati, Desa Jagong, kaget bukan main saat mendapati motor yang diparkir di depan klinik raib tanpa jejak.
“Sudah dicari ke sekitar, nggak ketemu. Akhirnya korban langsung lapor ke Polres,” ungkap Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Zaenul Arifin, S.H., M.H.
Laporan itu jadi pemicu. Tim Resmob langsung ngebut ke lokasi, olah TKP, dan nyari petunjuk. Dari hasil pengembangan, polisi dapet info penting — salah satu pelaku terpantau nongkrong di Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora.
Tak mau kehilangan momentum, Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.30 WIB, tim langsung bergerak. Di bawah terik siang yang menyengat, S alias Khx (31) akhirnya diringkus tanpa perlawanan. Tak lama berselang, adiknya, JP alias Bjg (20), juga diamankan di jalan sawah wilayah Tambahrejo, Kecamatan Tunjungan.
Keduanya petani, tapi tangan mereka justru dipakai buat aksi kriminal. Dari tangan pelaku, polisi menyita Honda Scoopy warna hitam putih hasil curian, lengkap dengan BPKB dan STNK atas nama Nicko Andrew Gunawan. Selain itu, diamankan pula HP, pakaian, dan dua topi yang dipakai saat beraksi malam itu.
“Peran Sutimin sebagai pemetik, sementara adiknya, Bajang, jadi pengintai. Mereka kita jerat Pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan,” tegas AKP Zaenul.
Komentar Eksklusif “Bang Black”
Salah satu anggota Resmob yang dikenal di lapangan dengan nama “Bang Black”, sempat ditanya wartawan soal ritme kerja tim yang seolah tanpa jeda — kapan pun ada kejahatan, mereka selalu muncul duluan.
Dengan senyum tenang tapi sorot mata tajam khas lapangan, Bang Black cuma menjawab singkat,
“Kejahatan nggak pernah tidur, Mas.
Kami yang harus adaptasi.”
Jawaban sederhana tapi nyengat — mencerminkan bagaimana tim ini bekerja tanpa banyak bicara, tapi hasilnya berbicara sendiri.
Cepat dan Koordinatif
Kasus ini cuma satu dari sekian operasi kilat yang menunjukkan kecepatan dan koordinasi Tim Resmob Polres Blora. Dalam dua hari, laporan warga langsung terjawab dengan penangkapan dan barang bukti di tangan.
Di sisi lain, kisah dua bersaudara ini juga jadi pengingat pahit bahwa kejahatan bisa tumbuh dari lingkungan paling dekat, bahkan dari rumah sendiri. Tapi yang pasti, selama “Bang Black” dan kawan-kawan Resmob masih patroli, Blora tak akan pernah sepi dari penjaga malamnya.
.jpg)
.jpg)