Kapolres Blora menegaskan bahwa nilai-nilai ajaran Mbah Lasiyo selama ini turut membentuk pendekatan kepolisian dalam pelayanan publik.
BLORA – Kepergian sesepuh Sedulur Sikep “Samin” Karangpace, Mbah Lasiyo, tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Blora, tetapi juga meninggalkan pesan moral yang selama ini menjadi rujukan bagi jajaran Polres Blora. Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, S.H., S.I.K., M.H., menegaskan bahwa nilai-nilai ajaran Mbah Lasiyo selama ini turut membentuk pendekatan kepolisian dalam pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat.
Kapolres mengakui bahwa dirinya sering berkunjung ke kediaman Mbah Lasiyo untuk berdiskusi tentang kehidupan, nilai kejujuran, dan kesederhanaan. Petuah-petuah tersebut kemudian ia teruskan kepada anggota Polres Blora sebagai pedoman moral dalam bertugas.
“Beliau adalah sosok sesepuh yang mengajarkan tentang kehidupan, kebaikan, kejujuran, dan kesederhanaan. Sering saya kunjungi beliau untuk berdiskusi. Nilai-nilai tersebut terus kami tanamkan dalam tugas pelayanan kepolisian,” ujar Kapolres.
Tidak Flexing sebagai Bentuk Penghormatan terhadap Nilai Lokal
Salah satu pesan utama yang dia tekankan kepada jajarannya adalah pentingnya menjaga sikap rendah hati dan tidak menunjukkan gaya hidup berlebihan (flexing), terutama dalam konteks budaya Kabupaten Blora yang kental dengan tradisi kesahajaan Sedulur Sikep.
Menurut Kapolres, budaya kesederhanaan yang diwariskan para sesepuh Samin, termasuk Mbah Lasiyo, sangat relevan terhadap karakter pelayanan kepolisian yang humanis dan dekat dengan masyarakat.
“Kami selalu mengingatkan anggota agar tidak bergaya hidup berlebihan. Ini bukan sekadar soal etika profesi, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai lokal. Ajaran Sedulur Sikep menempatkan kejujuran dan kesederhanaan sebagai prinsip utama, dan itu sangat sesuai dengan tugas kami dalam melayani masyarakat,” tegasnya.
Kapolres menambahkan bahwa sikap tersebut juga membantu menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian di tingkat lokal.
Keteladanan Mbah Lasiyo sebagai Rujukan Moral Polres Blora
Selain menekankan pentingnya sikap anti-fleksing, Kapolres juga menyampaikan bahwa ajaran Mbah Lasiyo tentang kejujuran dan keluhuran budi menjadi salah satu inspirasi dalam setiap pengambilan keputusan dan interaksi anggota dengan warga.
“Ajaran Mbah Lasiyo merupakan warisan moral bagi kita semua. Kami berharap nilai-nilai beliau terus mengalir dalam tugas anggota Polres Blora, sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak hanya profesional, tetapi juga mencerminkan integritas,” imbuhnya.
Dalam kesempatan takziah bersama Forkopimda di kediaman almarhum di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kapolres menyampaikan duka mendalam serta harapan agar keteladanan Mbah Lasiyo tetap hidup dalam kehidupan bermasyarakat.
Prosesi pemakaman dilaksanakan di area Situs Mbah Samin Suro Engkrek, setelah sebelumnya disholatkan di Masjid Baitul Hadi. Sejumlah tokoh hadir memberikan penghormatan terakhir, sekaligus menunjukkan bahwa pengaruh Mbah Lasiyo telah menembus lintas institusi, termasuk kepolisian.

