Contoh paling gampang begini Mas, saya tidak pernah nanggap ketoprak dari luar pas perayaan Tujuhbelasan.
Joko Mugiyanto Mantan Kepala Desa Sitirejo Kecamatan Tunjungan Blora Periode 1999-2009 mencalonkan diri lagi pada Pilkades Serentak 2023 ini. Niatnya untuk kembali mempersatukan warga Desa Sitirejo seperti saat dia masih menjabat dulu, serta mengoptimalkan Sumber Daya Desa untuk Masyarakat Desa sendiri.
"Contoh paling gampang begini Mas, saya tidak pernah nanggap ketoprak dari luar pas perayaan Tujuhbelasan, karena di Sitirejo sendiri punya grup ketoprak," ujar Joko Mugiyanto saat ditemui di rumahnya pada hari perayaan 'gasdesa' Kamis (15/6/2023).
"Itu contoh paling sederhana Mas. Banyak lagi sumber daya di Desa Sitirejo yang sebenarnya dapat mencukupi kebutuhan warga Sitirejo sendiri. Baik itu sumber daya alam, manusia, maupun seni budaya" tutur Joko Mugiyanto.
Ketika ditanya tentang teknis pemanfaatan sumber daya, Joko menjawab, "Ya lewat contoh. Kita beri contoh langsung ke warga. Lewat pendekatan adat budaya dan kearifan lokal masyarakat sini Mas. Ya memang hanya orang asli Sitirejo yang tahu tentang adat kebiasaan dan kearifan lokal yang dipunyai warga masyarakat Sitirejo. Dan itu saya sudah pegang rumusnya. Karena saya orang asli Sitirejo."
Misi Joko Mugiyanto selain Pembangunan Fisik
"Misi saya terbesar adalah menyatukan kembali masyarakat Desa Sitirejo lewat jalur budaya Mas. Harapannya nanti, antar warga rukun mesra, warga bisa menganggap dirinya sebagai satu kesatuan. Sebagai warga Desa Sitirejo, tidak lagi terkotak-kotak," tegas Joko Mugiyarto dengan nada serius tidak biasanya.
"Antar warga dukuhan yang berbeda, seperti orang Sawahan, Dukoh, Merah, Pulo, mereka mau menyadari bahwa sebenarnya mereka adalah satu kesatuan. Sebagai Warga Desa Sitirejo," lanjutnya.
Joko Mugiyanto tidak mengkhawatirkan sulitnya membangun infrastruktur Desa Sitirejo, "Lebih-lebih sekarang sudah ada Dana Desa, itu akan jauh lebih mudah daripada sewaktu saya menjabat sebagai Kades pertama dulu. Lha yang lebih susah itu mbangun kerukunan warga."
Menyadari hal itu, Joko mengarahkan Tim Suksesnya untuk, "Slow, tidak kenceng, banyak mengalah, jangan sampai 'blengkrengan', 'bleyer-bleyeran' untuk menjaga kondusivitas warga. Rukun Karo Tanggane, gitu aja."
Juga Demi Kebaikan dan Kedamaian Warga Desa Sitirejo
Joko Mugiyanto menganalogikan Kepala Desa dengan kepala kita sendiri, "Kepala kan untuk berfikir, selagi fikiran kita baik dan menginginkan kedamaian, maka akan menghasilkan perilaku yang baik dan menentramkan juga."
"Bila setiap calon Kepala Desa mau berfikir positif, berfikir kebaikan, kedamaian, maka setiap omongan, perilakunya akan baik dan menyenangkan pula. Hasilnya, masyarakat-pun juga akan merasakan kedamaian juga," pungkasnya. (AW)