Petanque adalah olahraga tradisional yang berasal dari Prancis dan telah berkembang dari permainan zaman Yunani Kuno pada abad ke-6 SM.
Di suatu sore yang cerah di sudut barat daya Lapangan Kridosono, sekelompok anak remaja putra dan putri terlihat sibuk berlatih dengan penuh semangat. Mereka mengayun bola kecil, yang seukuran dengan bola bekel, sejauh kurang lebih 8 meter-an. Namun, tak lama kemudian, mereka beralih ke bola besi yang serupa dengan bola tenis. Dalam posisi kaki yang rapat dan dengan genggaman tangan yang menghadap ke bawah, mereka mengayunkan bola besi ini mendekati target, yaitu bola kayu kecil yang seukuran bola bekel tadi.
Ketika kami menanyakan aktivitas mereka, salah satu di antara mereka, Indah Setyoreni, dengan gembira menghentikan latihannya dan dengan antusias menjelaskan bahwa mereka sedang berlatih petanque. Petanque sendiri sering kali disebut seperti mengeja suku kata "petang."
Indah Reni pertama kali mengenal olahraga petanque pada tahun 2021 saat masih bersekolah di SMKN 2 Blora. Sejak saat itu, dia mendedikasikan diri berlatih cabang olahraga ini dan berhasil meraih 2 medali emas dalam Popda Jateng Tahun 2022, masing-masing dalam kategori single putri dan double putra-putri.
Selain Indah, ada teman seangkatannya dari Blora, Taufik Sandi Nugroho, yang juga meraih medali emas dalam kategori single putra. Ini menunjukkan potensi luar biasa dari atlet petanque asal Blora.
Petanque, meski tidak jelas kapan tepatnya masuk ke Indonesia, mendapatkan perhatian yang semakin besar. Baru pada tahun 2011, saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games ke-26 di Jakarta dan Palembang, petanque akhirnya diakui sebagai olahraga wajib.
Namun, belum ada penelitian yang menyebutkan kapan olahraga ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia. Situs resmi KONI Jawa Tengah pun tidak menjelaskan secara detail kapan petanque secara resmi menjadi cabang olahraga yang diakui di Jawa Tengah.
Menurut beberapa literatur, Petanque adalah olahraga tradisional yang berasal dari Prancis dan telah berkembang dari permainan zaman Yunani Kuno pada abad ke-6 SM. Versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh Jules Boule Lenoir pada tahun 1907 di kota La Ciotat, Provence, selatan Prancis.
Nama "Petan" sendiri berasal dari kata "Les Ped Tanco" atau "Petanca" dalam dialek Provençal dari bahasa Occitan, yang berarti "kaki rapat." Salah satu teknik dasar dalam bermain petanque adalah menjaga kaki tetap rapat pada tanah, tanpa mengangkatnya.
Olahraga petanque telah menjadi lebih terstandarisasi dan diatur secara universal sebagai cabang olahraga prestasi. Ini berkat Fédération Internationale de Pétanque et Jeu Provençal (FIPJP), yang didirikan di Marseille, Prancis pada tahun 1958, dan sejak itu menjadi otoritas internasional untuk olahraga petanque.
Seperti sambil menunggu matahari terbenam di sudut barat daya Lapangan Kridosono, petanque terus tumbuh dan berkembang di Kabupaten Blora, menarik minat atlet-atlet muda yang bersemangat dan berbakat untuk meraih prestasi di panggung nasional.