Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi peningkatan kasus Covid-19 dengan varian ERIS (Sub Varian EG.5 dan EG.2), yang menimbulkan keheboh...
Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi peningkatan kasus Covid-19 dengan varian ERIS (Sub Varian EG.5 dan EG.2), yang menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat. Menghadapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Edi Widayat, memberikan imbauan penting untuk menjaga kesehatan.
Edi Widayat menegaskan bahwa beredarnya berita tentang varian baru Covid-19 ERIS ini tetap harus direspons dengan kehati-hatian. "Varian Covid-19 ERIS ini masih tergolong sebagai turunan dari Varian Omicron," ungkapnya kepada awak media pada Rabu (13/12/2023).
Lebih lanjut, dia menjelaskan gejala yang terkait dengan Covid-19 ERIS. "Gejalanya cenderung ringan, seperti batuk, pilek, demam, mual, dan muntah. Namun, kehilangan indra penciuman dan perasa relatif jarang terjadi," tambahnya.
Edi Widayat juga memberikan saran terkait langkah yang harus diambil jika ada gejala tidak enak badan seperti batuk, pilek, atau demam. "Penting untuk segera menggunakan masker dan membatasi kontak dengan orang di sekitar. Selanjutnya, segera berkonsultasi dengan dokter atau klinik untuk diagnosis yang tepat terhadap penyakit yang dialami," terangnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat yang belum mendapatkan vaksin untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan vaksinasi Covid-19. Dalam menyambut Hari Natal dan Tahun Baru, ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan dengan mematuhi Protokol Kesehatan.
"Saat ini di Kabupaten Blora, belum terdapat kasus varian baru tersebut. Mari kita tidak panik, terus jaga kesehatan diri dan orang-orang terdekat dengan patuh pada Protokol Kesehatan," tutupnya.