Setelah berbulan-bulan memanas, polemik harga tebu dan pola kemitraan antara petani tebu Blora dan Pabrik Gula Gendhis Multi Manis (PG GMM) ...
Setelah berbulan-bulan memanas, polemik harga tebu dan pola kemitraan antara petani tebu Blora dan Pabrik Gula Gendhis Multi Manis (PG GMM) Bulog akhirnya menemui titik terang. Dalam rapat audiensi yang dipimpin oleh Ketua Komisi B DPRD Blora, Yuyus Waluyo, Rabu (22/05/2024), kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan kembali bersinergi demi kesejahteraan petani tebu di Blora.
Polemik antara petani tebu Blora dan PG GMM Bulog berawal dari ketidakpuasan petani terhadap harga tebu yang ditetapkan oleh PG GMM Bulog. Petani merasa harga tebu yang ditetapkan terlalu rendah dan tidak sebanding dengan biaya produksi yang mereka keluarkan. Selain itu, petani juga mengeluhkan pola kemitraan dengan PG GMM Bulog yang dinilai tidak adil dan merugikan petani.
Ketidakpuasan petani ini kemudian memicu aksi demonstrasi yang dilakukan oleh APTRI Blora. Dalam aksinya, APTRI Blora menuntut PG GMM Bulog untuk menaikkan harga tebu dan memperbaiki pola kemitraan.
Menanggapi aksi demonstrasi dari APTRI Blora, Komisi B DPRD Blora kemudian mengadakan rapat audiensi untuk mempertemukan kedua belah pihak. Rapat audiensi ini dihadiri oleh perwakilan dari APTRI Blora, PG GMM Bulog, dan jajaran Anggota Komisi B DPRD Blora.
Anggota Komisi B DPRD Blora yang hadir dalam rapat audiensi tersebut antara lain Ir. Siswanto, Abdullah Aminuddin, Jayadi, Budi Sustiyono, Munawar
Rapat audiensi dipimpin oleh, Ketua Komisi B DPRD Blora: Yuyus Waluyo (dari Partai Nasdem), Wakil Ketua DPRD Blora: Siswanto (dari Partai Golkar) dan Sakijan.
Dalam rapat tersebut, kedua belah pihak memaparkan permasalahan dan mencari solusi bersama. Berikut adalah beberapa kesepakatan yang dicapai dalam rapat audiensi tersebut:
- Kenaikan Harga Tebu: PG GMM Bulog sepakat untuk menaikkan harga tebu petani Blora menjadi Rp 720 per kilogram. Harga ini lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh Surat Edaran Direktorat Jenderal Perkebunan sebesar Rp 67.000 per kwintal dengan rendemen di bawah 7%.
- Pembentukan Forum Temu Kemitraan: Kedua belah pihak sepakat untuk membentuk Forum Temu Kemitraan untuk membahas berbagai hal terkait kemitraan, termasuk harga tebu, pola giling, dan pembinaan petani. Forum ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan sinergi antara petani tebu dan PG GMM Bulog.
- Penurunan Rendemen: PG GMM Bulog akan membantu petani tebu untuk meningkatkan rendemen tebu mereka dengan memberikan pelatihan dan pendampingan.
- Perbaikan Pola Giling: PG GMM Bulog akan memperbaiki pola giling tebu untuk mengurangi antrean dan meningkatkan efisiensi.
- Pembinaan Petani: PG GMM Bulog akan meningkatkan pembinaan terhadap petani tebu dengan memberikan bantuan modal, pupuk, dan obat-obatan.
Tanggapan Kedua Belah Pihak
Ketua Komisi B DPRD Blora, Yuyus Waluyo, menyambut baik kesepakatan yang dicapai oleh kedua belah pihak. Ia berharap kesepakatan ini dapat menjadi awal dari hubungan yang lebih baik antara petani tebu dan PG GMM Bulog.
"Saya berharap kesepakatan ini dapat menjadi awal dari hubungan yang lebih baik antara petani tebu dan PG GMM Bulog. Kedua belah pihak harus saling bersinergi untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu di Blora," ujar Yuyus.
Sementara itu, Direktur Operasional PG GMM Bulog, Krisna Murtiyanto, menyatakan komitmennya untuk selalu berdialog dengan petani tebu. Ia berharap Forum Temu Kemitraan yang akan dibentuk dapat menjadi wadah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada.
"Kami berkomitmen untuk selalu berdialog dengan petani tebu. Kami berharap Forum Temu Kemitraan yang akan dibentuk dapat menjadi wadah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dan meningkatkan kesejahteraan petani tebu di Blora," ujar Krisna.
Polemik harga tebu dan pola kemitraan antara petani tebu Blora dan PG GMM Bulog akhirnya menemui titik terang. Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan kembali bersinergi demi kesejahteraan petani tebu di Blora. Kesepakatan ini diharapkan dapat menjadi awal dari hubungan yang lebih baik dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak.