Memperingati 100 tahun Pram, Rumah Juang Foundation bersama seniman Jogja menggelar art performance dan aksi sosial di Blora.
Peringatan 100 tahun kelahiran Pramoedya Ananta Toer, sastrawan legendaris asal Blora, berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan inspiratif. Rumah Juang Foundation, yang dipimpin oleh Exi Agus Wijaya, berperan aktif dalam menyelenggarakan serangkaian acara bertema "Merawat Blora Menjaga Bumi Manusia". Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan penuh, dari 20 Januari hingga 20 Februari 2025.
Rumah Juang dan Aksi Nyata untuk Blora
Rumah Juang Foundation telah melakukan berbagai aksi nyata untuk memperingati 100 tahun Pram. Salah satu program utama adalah penanaman ratusan pohon di area vital Kabupaten Blora, seperti embung dan terminal. Kegiatan ini menjadi simbol penghormatan terhadap nilai-nilai yang diperjuangkan Pramoedya dalam karya-karyanya—tentang keadilan, keberlanjutan, dan kesetaraan.
Menurut laporan Exi Agus Wijaya dari Perumnas Blora pada Kamis (06/02/2025), relawan dari Rumah Juang telah berhasil menanam pohon bersama komunitas lokal, sebulan penuh menciptakan ruang hijau yang lebih lestari, dimulai sejak 20 Januari 2025 hingga 20 Februari 2025.
Art Performance Penciptaan Mural Pramoedya di Sudut Kota Blora
Dalam peringatan ini, Rumah Juang Foundation juga berkolaborasi dengan puluhan seniman kaliber internasional dari Jogja. Mereka menghadirkan art performance berupa mural yang menghiasi tembok-tembok strategis di Kota Blora, termasuk tribun Stadion Kridosono.
Mural-mural ini menampilkan wajah Pramoedya Ananta Toer dan tokoh-tokoh dalam novel-novelnya, seperti Nyai Ontosoroh dari "Bumi Manusia". Selain itu, mural ini juga disertai dengan kutipan-kutipan inspiratif dari karya-karya Pram yang membangkitkan kesadaran kolektif masyarakat Blora akan perjuangan sastrawan besar ini.
Salah satu seniman Jogja, Isrol, menyatakan bahwa kehadiran mereka di Blora adalah bentuk penghormatan terhadap tanah kelahiran Pramoedya. “Kami ingin memberi kado terbaik untuk kota kelahiran Pram dalam bentuk karya seni,” ujarnya.
Edukasi dan Interaksi: Mengajak Generasi Muda Mengenal Pram
Tak hanya mural, acara 100 Tahun Pram juga menghadirkan aktivitas edukatif. Salah satunya adalah kunjungan seniwati mancanegara, ASH, ke SMPN 4 Randublatung. ASH, yang merupakan lulusan S2 jurusan kepenulisan, mengajak para siswa untuk berlatih bahasa Inggris sekaligus mengenal lebih dekat karya-karya Pramoedya.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperkenalkan generasi muda pada sosok Pram serta nilai-nilai yang ia usung dalam sastra dan perjuangannya. Dengan keterlibatan siswa dalam acara ini, diharapkan semangat literasi dan kecintaan terhadap sastra Indonesia semakin berkembang.
Momentum Penting Merawat Warisan Pram
Peringatan 100 tahun Pram oleh Rumah Juang Foundation menjadi momentum penting untuk mengenang dan merawat warisan Pramoedya Ananta Toer. Dengan aksi nyata seperti penanaman pohon, art performance, dan kegiatan edukatif, acara ini tidak hanya menghormati Pram, tetapi juga menginspirasi masyarakat Blora untuk terus menjaga lingkungan, budaya, dan semangat literasi. Kegiatan ini membuktikan bahwa warisan Pramoedya tetap hidup dan relevan hingga hari ini.