Atap kayu jati Stasiun Blora rusak tersenggol truk. Warga khawatir keselamatan pengunjung dan minta perbaikan segera dilakukan.
Atap tampias (pelindung) bangunan cagar budaya Stasiun Kereta Api Kabupaten Blora kembali rusak usai tersenggol kendaraan besar bermuatan tinggi pada Senin (28/7/2025). Insiden ini bukan yang pertama kali terjadi, dan kembali memunculkan kekhawatiran warga serta calon penumpang yang sering singgah di area stasiun.
Atap yang berangka kayu jati itu dinilai tak lagi aman karena sudah beberapa kali mengalami kerusakan akibat kendaraan yang melintas terlalu dekat. Letaknya yang persis di pinggir Jalan Nasional Blora–Cepu membuat struktur ini rawan terkena senggolan truk tinggi, terutama saat bus atau kendaraan logistik keluar-masuk kawasan sekitar stasiun.
Kondisi tersebut memicu keresahan, terutama karena stasiun sering dijadikan tempat singgah sementara bagi warga yang hendak bepergian ke luar kota menggunakan bus, maupun mereka yang menunggu jemputan keluarga. Bukan hal baru, banyak calon penumpang jurusan Cepu–Jakarta lebih memilih menunggu atau beristirahat di area stasiun ketimbang langsung masuk ke terminal. Stasiun juga menjadi titik tunggu populer bagi warga Cepu yang hendak menuju Rembang atau Purwodadi menggunakan angkutan umum.
Menurut Ida, salah satu pedagang di area stasiun, status bangunan stasiun memang telah masuk sebagai Bangunan Cagar Budaya. Namun, pengelolaan sehari-hari termasuk penyewaan kios masih ditangani oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) dari wilayah Cepu.
“Yang menarik sewa kios masih orang PT KAI dari Cepu. Jadi ya mestinya mereka juga yang bertanggung jawab merawat bangunannya,” kata Ida.
Warga berharap pemerintah daerah maupun PT KAI segera turun tangan melakukan perbaikan menyeluruh, bukan hanya pada atap tampias, tetapi juga aspek visual dan estetika stasiun. “Kalau perlu ya dicat ulang biar kelihatan dirawat. Sayang ini bangunan tua tapi kok dibiarkan begitu saja,” tambah Ida.
Kondisi atap yang rusak ini dinilai tak hanya mengganggu kenyamanan pengunjung, tetapi juga membahayakan keselamatan mereka. Mengingat letaknya yang strategis dan sering dikunjungi, warga menilai sudah waktunya Stasiun Blora diberi perhatian lebih, sebagai bagian dari warisan sejarah dan wajah kota.