Lesbumi dan LTN NU Blora gelar Pekan Raya Hari Santri 2025, gabungkan riset sejarah, budaya, dan aksi sosial santri
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, dua lembaga di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Blora, yakni Lesbumi dan LTN, berkolaborasi menggelar Pekan Raya Hari Santri yang memadukan kegiatan keagamaan, kebudayaan, dan sosial kemasyarakatan.
Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) dan Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PCNU Kabupaten Blora menjadi penggagas utama Pekan Raya Hari Santri Nasional 2025. Kegiatan ini diselenggarakan bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Blora, dan menjadi bagian dari upaya menghidupkan kembali khazanah intelektual dan kebudayaan santri di tingkat lokal.
Ketua Lesbumi PCNU Blora, Dalhar Muhammadun, menjelaskan bahwa Pekan Raya Hari Santri tahun ini juga menjadi ajang diseminasi hasil riset historiografi NU Blora yang telah dilakukan selama enam bulan terakhir.
“Selama riset, kami menemukan banyak hal baru tentang perjalanan NU Blora — mulai dari foto dokumenter, manuskrip, arsip organisasi, hingga sumber-sumber lisan para pelaku sejarah. Pameran ini adalah bentuk diseminasi dari riset tersebut, dan peringatan Hari Santri menjadi momentum yang paling tepat untuk mengekspresikannya,” ujarnya.
Riset tersebut menghasilkan beragam temuan berharga, antara lain foto-foto dokumenter, arsip organisasi, manuskrip lama, serta kesaksian lisan dari tokoh-tokoh NU Blora. Temuan itu kemudian diterjemahkan dalam berbagai kegiatan budaya sepanjang Pekan Raya, seperti pameran arsip dan fotografi “Santri Blora Chronicles”, lomba penulisan naskah Pegon, pentas kesenian santri, dan sarasehan kebangsaan.
Ketua LTN PCNU Blora, Imam Ali Bashori, menambahkan bahwa kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya menjaga kesinambungan tradisi keilmuan di lingkungan santri.
“Kami ingin menjadi bagian dari upaya melestarikan dan menyebarluaskan keilmuan yang telah menghiasi tradisi santri,” tuturnya.
Selain Lesbumi dan LTN, berbagai badan otonom dan lembaga di lingkungan PCNU Blora turut ambil bagian dalam memeriahkan Pekan Raya Hari Santri, antara lain LKK PCNU, LazisNU, Fatayat NU, Muslimat NU, IPNU–IPPNU, dan GP Ansor.
Mereka menggelar berbagai kegiatan sosial seperti khitanan massal gratis, donor darah, pelatihan pemeliharaan ayam petelur skala rumahan, serta bazaar UMKM Santri. Sinergi lintas-lembaga ini memperlihatkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial warga NU Blora dalam memperingati Hari Santri Nasional.
Melalui kegiatan ini, Lesbumi dan LTN NU Blora berharap Pekan Raya Hari Santri 2025 menjadi ruang kolaboratif antara riset, kebudayaan, dan aksi sosial yang merepresentasikan semangat santri di era kini.
“Santri hari ini bukan hanya pewaris nilai, tetapi juga pelaku peradaban yang terus membaca dan menulis ulang sejarahnya,” tegas Dalhar.
Upaya Pelestarian Sejarah Lokal
Blora dikenal memiliki jejak panjang dalam sejarah pergerakan keagamaan dan kebudayaan santri di Jawa Tengah. Upaya yang dilakukan Lesbumi dan LTN NU Blora ini menjadi bagian dari gerakan pelestarian sejarah lokal dan rekonstruksi memori kolektif Nahdliyin di daerah.
Melalui riset dan pameran publik, santri Blora tidak hanya memperingati Hari Santri sebagai ritual tahunan, tetapi juga menjadikannya ruang belajar dan refleksi sejarah — agar nilai-nilai keislaman dan kebangsaan tetap hidup di tengah masyarakat.

