Kapolsek Kunduran IPTU Budi Santoso menyerahkan bantuan sembako kepada Mbah Kasiem (75) korban kebakaran di Desa Ngilen. Kepedulian kecil yang bermakn
Pagi di Desa Ngilen masih beraroma tanah basah selepas hujan malam. Di antara rerimbunan pohon jati, rumah kayu sederhana milik Mbah Kasiem (75) berdiri dengan sisa arang yang belum sepenuhnya pudar—jejak kebakaran yang sempat meluluhlantakkan tempat tinggalnya beberapa waktu lalu.
Namun, Jumat itu berbeda. Ada senyum kecil yang tersungging di wajah renta Mbah Kasiem. Ia menyambut kedatangan rombongan kecil dari Polsek Kunduran yang dipimpin langsung oleh IPTU Budi Santoso, S.H., M.H.
Mereka datang bukan dengan sirene, melainkan dengan sebuah kardus berisi sembako, dan lebih penting lagi—dengan hati yang peduli.
“Ini hanya sedikit bantuan dari kami, Mbah. Semoga bisa membantu kebutuhan sehari-hari,” ujar IPTU Budi Santoso sambil menyerahkan bantuan berupa beras, minyak goreng, dan mie instan.
Bagi sebagian orang, bantuan itu mungkin tampak sederhana. Tapi bagi Mbah Kasiem, yang kini menata hidup dari abu rumahnya sendiri, perhatian semacam ini terasa hangat dan menguatkan.
“Terima kasih, Nak Polisi... wong tua kayak saya cuma bisa ngucap syukur,” katanya pelan, matanya berkaca-kaca.
Kehangatan yang Tak Sekadar Seremonial
Selain IPTU Budi Santoso, hadir pula para Kanit dan anggota Polsek Kunduran, Bhayangkari Kunduran, serta perangkat Desa Ngilen. Tak ada barikade, tak ada jarak—yang ada hanyalah warga dan polisi yang duduk bareng di beranda rumah kayu.
Kepala Desa Ngilen, yang turut hadir, menyebut momen itu sebagai contoh nyata kepolisian yang hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga penyambung empati.
“Warga jadi merasa punya saudara di tubuh polisi. Kami bangga dengan Polsek Kunduran,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 10.00 WIB itu berjalan dengan penuh kekeluargaan. Di balik kesederhanaannya, tersimpan pesan besar: Polres Blora hadir, berbuat, dan memberi manfaat nyata.


