BLORA — Ada yang terasa lebih hidup dalam peringatan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Blora tahun ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggel...
BLORA — Ada yang terasa lebih hidup dalam peringatan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Blora tahun ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggelar tasyakuran Hari Jadi berupa Grebeg Gunungan yang dilaksanakan secara bergiliran di empat wilayah eks kawedanan, Blora, Ngawen, Cepu, dan Randublatung.
Kamis (18/12/2025) pagi, giliran Eks Kawedanan Randublatung menjadi pusat perhelatan. Sejak awal, suasana sudah gumrebeg—riuh, ramai, dan penuh semangat. Warga tumpah ruah, menandai bahwa tradisi lama memang masih punya tempat istimewa di hati masyarakat.
Bupati Blora Apresiasi Partisipasi Warga
Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, hadir langsung dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat Randublatung yang telah menyukseskan Grebeg Gunungan tersebut.
“Pada kesempatan ini, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, mulai dari panitia, aparat kecamatan, kelurahan dan desa, tokoh masyarakat, hingga warga yang dengan penuh semangat berpartisipasi,” ujar Bupati.
Menurutnya, pelaksanaan Grebeg Gunungan tahun ini terasa lebih bermakna karena digelar per eks kawedanan, sehingga filosofi gumrebeg—kebersamaan dalam keramaian—benar-benar terasa.
“Ini adalah hasil kerja keras panjenengan semua sehingga Grebeg Gunungan tahun ini berlangsung meriah, tertib, dan penuh makna,” imbuhnya.
Pesan Ketertiban Saat Prosesi Rayahan
Dalam prosesi Grebeg Gunungan yang selalu dinanti masyarakat, Bupati juga mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban, kebersihan, dan keamanan bersama, terutama saat prosesi rayahan atau rebutan gunungan.
“Mari kita tunjukkan bahwa masyarakat Blora adalah masyarakat yang tertib, santun, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya,” tegasnya.
Di usia ke-276 Kabupaten Blora, Bupati mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa agar Blora semakin maju, unggul, rukun, dan sejahtera, sekaligus menjadikan Hari Jadi sebagai momentum memperkuat kebanggaan daerah serta melestarikan warisan budaya leluhur.
38 Pasang Gunungan Ramaikan Grebeg Randublatung
Sementara itu, Plt Camat Randublatung, Joko Budi Heri Santoso, dalam laporannya menyampaikan bahwa Grebeg Gunungan diikuti oleh 18 desa dan kelurahan. Selain itu, terdapat tambahan gunungan dari luar desa, seperti sekolah, IBI, dan SPPG.
“Total terdapat 38 pasang gunungan. Terima kasih atas partisipasi dan sumbangsih seluruh peserta Grebeg Gunungan yang telah berkontribusi pada kegiatan hari ini,” ungkapnya.
Harapan Jadi Agenda Budaya dan Wisata Tahunan
Antusiasme juga datang dari para peserta. Endang, guru MTs Kutukan Randublatung, berharap Grebeg Gunungan bisa terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang.
“Semoga tahun depan bisa dilaksanakan lagi dan lebih meriah. Harapannya Kabupaten Blora semakin maju dan pembangunan semakin merata,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Siti Ayu Oktafiah, siswi SMK Muhammadiyah Randublatung, yang mengaku senang dengan kegiatan tersebut.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi destinasi wisata tahunan baru dan menarik masyarakat dari luar Randublatung,” katanya.
Acara Grebeg Gunungan ini turut dihadiri Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini, unsur Forkopimda, Forkopimcam Randublatung, Forkopimcam Jati, Forkopimcam Kradenan, serta masyarakat dari berbagai wilayah sekitar.
Tradisi lama, tapi vibes-nya masih relevan. Dan jujur saja, di tengah dunia yang makin serba cepat, acara seperti ini justru jadi pengingat, identitas daerah itu bukan cuma slogan, tapi dirawat lewat kebiasaan yang diwariskan.


