Mengintip kehangatan Silaturahmi Kamtibmas di Mapolsek Kunduran. Di bawah tenda sederhana, Iptu Budi Santoso merajut kerukunan melalui dialog warga.
KUNDURAN BLORA, Selasa siang itu, halaman Mapolsek Kunduran bersalin rupa. Tak ada kesan kaku atau garis polisi yang membatasi. Sebuah tenda berdiri anggun, menaungi panggung sederhana namun tertata apik. Di bawahnya, deretan meja bundar yang dikelilingi kursi-kursi telah menanti para tamu—tokoh agama dan tokoh masyarakat yang selama ini menjadi pilar ketenangan di wilayah tersebut.
Pilihan tata ruang ini bukan tanpa makna. Di atas meja-meja bundar itu, tak ada kasta. Semua duduk melingkar, menciptakan sudut pandang yang setara antara sang penjaga hukum dan rakyat yang dijaganya.
Simfoni yang Indah di Terik Siang
Iptu Budi Santoso, S.H., M.H., melangkah di antara meja-meja tersebut. Sebagai seorang Master Hukum, ia paham betul bahwa keadilan seringkali bermula dari komunikasi yang nyaman. Kesederhanaan tenda dan panggung hari itu justru menjadi jembatan yang meruntuhkan tembok birokrasi.
"Keamanan dan ketertiban tidak bisa dijaga dengan pendekatan struktural semata," ujar Kapolsek yang dikenal dekat dengan warga ini. Di sela-sela jamuan yang hangat, ia menegaskan bahwa suasana kekeluargaan seperti inilah yang menjadi kunci. "Semua itu membutuhkan sentuhan hati, keteladanan, serta kerja sama yang tulus."
Dialog di Balik Gelas-Gelas Teh
Suasana siang itu benar-benar cair. Di sela-sela paparan mengenai kesiapan menghadapi Tahun Anggaran 2026, terdengar tawa dan celetukan khas warga Kunduran. Meja-meja bundar itu menjadi saksi bisu bagaimana aspirasi mengalir tenang tanpa tekanan.
Bagi Iptu Budi, momen ini adalah investasi sosial. Ia tidak sekadar memberikan arahan, tetapi sedang membangun "benteng batin". Ia percaya bahwa ketika kepercayaan sudah terbangun di atas meja yang sama, maka potensi gangguan kamtibmas akan jauh lebih mudah diredam.
Doa Langit di Halaman Mapolsek
Acara ditutup dengan doa bersama yang khidmat. Di bawah naungan tenda, kepala tertunduk dan tangan tengadah. Sebuah ikhtiar spiritual agar Kecamatan Kunduran senantiasa dijauhkan dari marabahaya dan diberkahi keselamatan.
Siang itu, Iptu Budi Santoso kembali membuktikan bahwa kepemimpinan yang berhasil adalah yang mampu menghadirkan kenyamanan bagi yang dipimpinnya. Melalui tenda dan meja bundar yang sederhana, ia telah menyusun fondasi kedamaian yang kokoh untuk Kunduran di masa depan.


