Dari dedikasi Resmob Polres Blora, warga belajar bahwa menjaga keamanan bukan urusan aparat semata, melainkan kerja bersama seluruh warga.
Ketika Polisi Bergerak, Warga Turut Belajar
Dalam dua bulan terakhir, pada saat Polres Blora di bawah kepemimpinan AKBP Wawan Andi Susanto, S.H., S.I.K., M.H., Unit Resmob Satreskrim Polres Blora mencatat 24 TKP yang berhasil direspons cepat. Tapi di balik angka itu, ada hal yang lebih penting bagaimana masyarakat ikut menyadari arti kewaspadaan dan tanggap lingkungan.
Setiap laporan yang cepat ditindak, tak lepas dari peran warga yang aktif memberikan informasi. Di sinilah pelajaran pentingnya — keamanan itu tumbuh dari kepercayaan dan komunikasi dua arah.
Sinergi Moral Antara Aparat dan Masyarakat
Kasat Reskrim AKP Zaenul Arifin, S.H., M.H. sering menegaskan bahwa penegakan hukum tidak akan efektif tanpa dukungan moral masyarakat. “Kami tak akan memberi ruang bagi para pelaku kejahatan untuk beraksi di Blora. Jangan main-main di wilayah hukum Polres Blora — kita akan kejar sampai ke mana pun,” ujarnya.
Pernyataan itu bukan ancaman, tapi ajakan moral agar setiap warga turut menjaga lingkungannya. Karena hukum yang kuat akan kehilangan makna bila masyarakatnya apatis.
Meneladani Disiplin dan Ketulusan Resmob
Sosok IPDA Iwan Nugroho, yang kerap memimpin operasi di lapangan, memberikan contoh nyata bagaimana profesionalisme bisa menyatu dengan ketulusan. Perwira Pertama ini turun langsung, memimpin anggota dengan prinsip sederhana, tugas polisi bukan hanya menangkap pelaku, tapi mengembalikan rasa aman warga.
Dari sini, publik bisa belajar bahwa ketegasan tanpa ketulusan hanya melahirkan ketakutan, bukan kepercayaan. Sementara ketulusan yang terarah justru menumbuhkan partisipasi dan rasa hormat.
Pencegahan Lebih Utama daripada Penangkapan
Satu hal yang kini terus digalakkan Polres Blora di bawah kepemimpinan Kapolres Wawan Andi Susanto adalah pencegahan. Karena setiap pelaku yang tertangkap sesungguhnya menunjukkan bahwa masih ada ruang yang perlu ditutup, yaitu kelengahan warga, lingkungan yang kurang peduli, atau sistem keamanan yang belum kuat.
Warga diajak untuk memperkuat komunikasi, memasang kamera pengawas, menerapkan sistem ronda digital, hingga memastikan setiap kendaraan dikunci ganda. Langkah-langkah kecil itu, kalau dilakukan bersama, bisa mencegah kejahatan besar.
Dari Resmob untuk Blora, Menjaga Bersama, Bukan Sendiri
Resmob memang punya peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan Blora. Tapi mereka bukan malaikat penjaga yang bisa ada di setiap sudut.
Yang paling efektif justru ketika warga menjadi mata dan telinga pertama, melapor cepat, saling peduli, dan tidak membiarkan tanda-tanda mencurigakan berlalu begitu saja.
Blora yang aman adalah hasil kerja semua orang. Polisi, warga, pemerintah desa, bahkan anak muda di warung kopi malam hari — semuanya punya andil.
Dan mungkin, ketika malam terasa lebih tenang, itu tak hanya karena Resmob sedang patroli, tapi karena masyarakat Blora mulai sadar bahwa pesan Polres Blora benar adanya, Keamanan merupakan Tanggung Kolektif Setiap Warga.

